apa saja alat dan bahan dalam permainan pecah piring
BagaimanaPangeran Tampan akan menjemputnya dengan kuda putih. Jenis wanita ini hanya kenal yang namanya pujian, jangan minta dia mencuci piring kotor atau menyapu, misalnya. Dia sangat suka diperlakukan bak seorang puteri, seperti keluarga memperlakukannya. 6. Miss Elusive Hampir mirip dengan Miss Romance, namun dalam hal sisi buruk.
HasilAnalisis. Berdasarkan materi tersebut guru mengalami kesulitan dalam menunjukan makanan bersih, lingkungan bersih dan hal-hal yang mendukung kebutuhan tubuh manusia kepada siswa kelas 1 yang dimana masanya masih asik bermain sehingga sulit untuk mengajak siswa untuk berpikir menelaah atau mengidentifikasi makanan bersih, lingkungan
Padaperkembangannya, serunai Minang juga dimainkan dalam pelbagai upacara adat seperti upacara pesta panen, upacara awal tanam padi, dan sebagai musik pengiring latihan dan pertandingan silat. 6. Alat Musik Pupuik Tanduak Sesuai namanya, alat musik tradisional Sumatera Barat ini dibuat dari bahan tanduk kerbau. Ia dimainkan dengan cara ditiup.
Padabagian atas piring maka dibentuk lekukan ke dalam yang berguna untuk menempatkan cangkir atau gelas. Biasanya model piring ini digunakan untuk menyajikan segelas atau secangkir minuman seperti kopi, teh, susu dan minuman lain. Namun hal yang sangat khas dari piring ini adalah untuk menyajikan minuman hangat secara formal atau semi
Seringkalipula mereka harus membawa peralatan makan seperlunya seperti gelas dan piring. Nah, untuk itu diperlukan kantong plastik sebagai penyekat antar piring atau gelas yang satu dengan gelas yang lain agar tidak mudah pecah karena bergesekan saat dalam perjalanan. Pembungkus bahan makanan atau sayuran di kulkas Beragam bahan makanan
누누티비 다운로드 하는법. PERMAINAN PECAH PIRING Permainan pecah piring merupakan permainan tradisional yang berasal suku batak Pakpak yang berasal dari kabupaten Pakpak Barat dan kabupaten Dairi di provinsi Sumatera Utara. Permainan tradisional ini mampu menambah kelincahan gerak tubuh, daya tahan tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan tubuh dan memacu daya fikir. Permainan pecah piring salah satu jenis permainan sehari-hari orang batak, permainan ini merupakan permainan yang sangat populer dikalangan orang batak, baik anak-anak, remaja, bahkan sampai orang dewasa. Permainan pecah piring ini biasanya di mainkan oleh kalangan anak-anak sebagai aktivitas mereka setelah pulang dari sekolah yang dimainkan pada waktu sore hari. Dikalangan orang batak permainan pecah piring dijadikan sebagai perlombaan rakyat bagi anak-anak pada festival nasional seperti pada perayaan hari jadi Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, ini ditujukan untuk membangun semangat anak-anak dalam menjunjung tinggi persaudaraan diantara perkampungan, uniknya tidak ada batasan umur untuk ikut serta dalam permainan ini siapa yang mau dan berani boleh bermain. Jika dianalisa dalam permainan pecah piring terdapat unsur-unsur kebugaran jasmani seperti kecepatan, kelincahan, daya tahan, akurasi, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, juga keentukan, sementara alat yang digunakan dalam permainan pecah piring sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bola yang dibuat dari kertas dengan batu kecil dibagian dalamnya, selain itu diperlukan batu-batu permukaannya datar agar bisa disusun rapi. Adapun pola maupun bentuk permainan pecah piring ini adalah; Jumlah keseluruhan peserta harus genap agar dapat dibagi rata ke dalam dua kelompok. Sebelum bermain jumlah batu biasanya disesuaikan dengan kesepakatan di kedua kelompok. Dua orang pemimpin kelompok dipilih berdasarkan kemampuannya yang dianggap hebat bermain pecah-pecah piring. Kedua pemimpin inilah yang akan memilih anggota kelompoknya. Sistematika permainnya unik, kedua kelompok terlebih dahulu menyusun keseluruhan batu yang berada di dalam sebuah persegi sebagai tempat batu-batu akan disusun, sementara kotak tersebut bisa dibuat dengan menggunakan kapur tulis. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan kelompok mana yang akan bermain sebagai penyerang njahat dan yang diserang burju. Kelompok burju melemparkan bola hingga batu-batu yang disusun tadi kembali berantakan. Dan tugasnya adalah kembali menyusun batu-batu seperti sediakala seraya menghindari tubuh terkena lemparan bola dari kelompok njahat. Kelompok njahat bertugas untuk menjaga batu-batu agar tidak selesai disusun kembali oleh kelompok burju. Kelompok njahat juga bertugas untuk menyerang kelompok burju dengan cara melemparkan bola sehingga mengenai kelompok burju. Bila semua kelompok burju terkena lemparan bola sebelum keseluruhan batu-batu tersusun, maka permainan usai dan kelompok njahat menjadi pemenang. Sebaliknya bila semua batu tersusun oleh kelompok burju maka mereka yang menjadi pemenang. Peraturan Permainan Pecah Piring Dalam setiap permainan selalu ada peraturan agar ketika permainan tersebut berlangsung kedua tim bisa bermain dengan sportif, dalam permainan pecah piring peraturan bisa ditentukan dengan mematuhi peraturan tetap dan tambahan. Peraturan tetap adalah peraturan yang sudah turun temurun semenjak permainan ini ada, seperti; Tidak boleh memegang bola dengan tangan bagi team/kelompok yang sedang bermain. Tidak diperbolehkan lari terlalu jauh dari batas lapangan bagi team/kelompok yang sedang bermain. Peraturan tambahan lebih kepada persetujuan aturan dikedua belah pihak, misalnya; Tidak boleh menendang bola. Bagian yang terkena hanya dari area pinggang hingga kepala. Jika jumlah pemainnya banyak, lebar lapangan dapat di perluas. Contoh bila seorang pemain memiliki ruang gerak 2 meter, dan jumlah keseluruhan pemain ada 10 orang, maka luas lapangannya diperkirakan 20 meter Postingan populer dari blog ini PERMAINAN PECAH PIRING Permainan pecah piring merupakan permainan tradisional yang berasal suku batak Pakpak yang berasal dari kabupaten Pakpak Barat dan kabupaten Dairi di provinsi Sumatera Utara. Permainan tradisional ini mampu menambah kelincahan gerak tubuh, daya tahan tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan tubuh dan memacu daya fikir. Permainan pecah piring salah satu jenis permainan sehari-hari orang batak, permainan ini merupakan permainan yang sangat populer dikalangan orang batak, baik anak-anak, remaja, bahkan sampai orang dewasa. Permainan pecah piring ini biasanya di mainkan oleh kalangan anak-anak sebagai aktivitas mereka setelah pulang dari sekolah yang dimainkan pada waktu sore hari. Dikalangan orang batak permainan pecah piring dijadikan sebagai perlombaan rakyat bagi anak-anak pada festival nasional seperti pada perayaan hari jadi Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, ini ditujukan untuk membangun semangat anak-anak dalam menjunjung tinggi p
MAKALAH PERMAINAN TRADISIONAL PECAH PIRING BAB I PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses belajar yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang yang hidup. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang tersebutyang mungkin terjadi oleh perubahan pada pengetahuan,keterampilan atau sikap. Apabila proses belajar itu di selenggarakan secara formal di sekolah-sekolah. Tidak lai ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa. Baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun proses belajar tersebut di pengaruhi oleh lingkungan yang antar alain yaitutrdiri atas muted, guru, dan staf sekolah bahan maeri lainyaperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong pembaharuan dalam proses pembelajaran Keberhasilan sebuah pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh tingginya pendidikan seorang pendidik. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang berhasilnya pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran dapat diatasi dengan memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar. Permainan tradisional daerah juga memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran Pembelajaran di Sekolah diharapkan tidak hanya bersifat teoritik tetapi juga dapat mengenalkan media pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisonal, karena dalam permaianan tradisional mempunyai nilai nilai pengetahuan yang seharusnya dilestarikan oleh guru, sekalipun pada kenyataannya permainan tradisional sedikit demi sedikit ditinggalkan, permainan. Pengertian Permainan Pecah Piring Pola Permainan Pecah Piring Pengertian Permainan Tradisional Permainan Tradisional dan Perkembangannya Jenis-jenis Permainan Tradisional Dampak Positif Dan Negatif Permainan Tradisional BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Permainan Pecah Piring Permainan pecah piring merupakan permainan tradisional yang berasal suku batak Pakpak yang berasal dari kabupaten Pakpak Barat dan kabupaten Dairi di provinsi Sumatera Utara. Permainan tradisional ini mampu menambah kelincahan gerak tubuh, daya tahan tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan tubuh dan memacu daya fikir. Permainan pecah piring salah satu jenis permainan sehari-hari orang batak, permainan ini merupakan permainan yang sangat populer dikalangan orang batak, baik anak-anak, remaja, bahkan sampai orang dewasa. Permainan pecah piring ini biasanya di mainkan oleh kalangan anak-anak sebagai aktivitas mereka setelah pulang dari sekolah yang dimainkan pada waktu sore hari. Dikalangan orang batak permainan pecah piring dijadikan sebagai perlombaan rakyat bagi anak-anak pada festival nasional seperti pada perayaan hari jadi Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, ini ditujukan untuk membangun semangat anak-anak dalam menjunjung tinggi persaudaraan diantara perkampungan, uniknya tidak ada batasan umur untuk ikut serta dalam permainan ini siapa yang mau dan berani boleh bermain. Jika dianalisa dalam permainan pecah piring terdapat unsur-unsur kebugaran jasmani seperti kecepatan, kelincahan, daya tahan, akurasi, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, juga keentukan, sementara alat yang digunakan dalam permainan pecah piring sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bola yang dibuat dari kertas dengan batu kecil dibagian dalamnya, selain itu diperlukan batu-batu permukaannya datar agar bisa disusun rapi. B. Pola Permainan Pecah Piring Adapun pola maupun bentuk permainan pecah piring ini adalah; a. Jumlah keseluruhan peserta harus genap agar dapat dibagi rata ke dalam dua kelompok. b. Sebelum bermain jumlah batu biasanya disesuaikan dengan kesepakatan di kedua kelompok. c. Dua orang pemimpin kelompok dipilih berdasarkan kemampuannya yang dianggap hebat bermain pecah-pecah piring. Kedua pemimpin inilah yang akan memilih anggota kelompoknya. d. Sistematika permainnya unik, kedua kelompok terlebih dahulu menyusun keseluruhan batu yang berada di dalam sebuah persegi sebagai tempat batu-batu akan disusun, sementara kotak tersebut bisa dibuat dengan menggunakan kapur tulis. e. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan kelompok mana yang akan bermain sebagai penyerang njahat dan yang diserang burju. f. Kelompok burju melemparkan bola hingga batu-batu yang disusun tadi kembali berantakan. Dan tugasnya adalah kembali menyusun batu-batu seperti sediakala seraya menghindari tubuh terkena lemparan bola dari kelompok njahat. g. Kelompok njahat bertugas untuk menjaga batu-batu agar tidak selesai disusun kembali oleh kelompok burju. Kelompok njahat juga bertugas untuk menyerang kelompok burju dengan cara melemparkan bola sehingga mengenai kelompok burju. h. Bila semua kelompok burju terkena lemparan bola sebelum keseluruhan batu-batu tersusun, maka permainan usai dan kelompok njahat menjadi pemenang. Sebaliknya bila semua batu tersusun oleh kelompok burju maka mereka yang menjadi pemenang. i. Peraturan Permainan Pecah Piring. Dalam setiap permainan selalu ada peraturan agar ketika permainan tersebut berlangsung kedua tim bisa bermain dengan sportif, dalam permainan pecah piring peraturan bisa ditentukan dengan mematuhi peraturan tetap dan tambahan. a. Peraturan tetap adalah peraturan yang sudah turun temurun semenjak permainan ini ada, seperti; b. Tidak boleh memegang bola dengan tangan bagi team/kelompok yang sedang bermain. c. Tidak diperbolehkan lari terlalu jauh dari batas lapangan bagi team/kelompok yang sedang bermain. d. Peraturan tambahan lebih kepada persetujuan aturan dikedua belah pihak, misalnya; e. Tidak boleh menendang bola. f. Bagian yang terkena hanya dari area pinggang hingga kepala. g. Jika jumlah pemainnya banyak, lebar lapangan dapat di perluas. Contoh bila seorang pemain memiliki ruang gerak 2 meter, dan jumlah keseluruhan pemain ada 10 orang, maka luas lapangannya diperkirakan 20 meter. C. Pengertian Permainan Tradisional Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. Permaianan digunakan sebagai istilah luas yang mencakup jangkauan kegiatan dan prilaku yang luas serta mungkin bertindak sebagai ragam tujuan yang sesuai dengan usia anak. Menurut Pellegrini dalam Naville Bennet bahwa permainan didefinisikan menurut tiga matra sebagai berikut 1 Permainan sebagai kecendrungan, 2 Permainan sebagai konteks, dan 3 Permainan sebagai prilaku yang dapat diamati. Menurut Mulyadi bermain secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan yang terdapat lima pengertian bermain; 1 sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak 2 tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik 3 bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak serta melibatkan peran aktif keikutsertaan anak, dan 4 memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial. Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. D. Permainan Tradisional dan Perkembangannya Permainan tradisional anak adalah salah satu bentuk folklore yang berupa yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai variasi. Oleh karena termasuk folklore, maka sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya. Permainan tradisional biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan kadangkadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dari akar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia anak-anak dengan tujuan mendapat kegembiraan James Danandjaja dalam Misbach, 2007. Menurut Sukirman 2004, permainan tradisional anak merupakan unsur kebudayaan, karena mampu memberi pengaruh terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak. Permainan tradisional anak ini juga dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang memberi ciri khas pada suatu kebudayaan tertentu. Oleh karena itu, permainan tradisional merupakan aset budaya, yaitu modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan eksistensi dan identitasnya di tengah masyarakat lain. Permainan tradisonal bisa bertahan atau dipertahankan karena pada umumnya mengandung unsur-unsur budaya dan nilai-nilai moral yang tinggi, seperti kejujuran, kecakapan, solidaritas, kesatuan dan persatuan, keterampilan dan keberanian. Sehingga, dapat pula dikatakan bahwa permainan tradisional dapat dijadikan alat pembinaan nilai budaya pembangunan kebudayaan nasional Indonesia. Depdikbud, 1996. Keberadaan permainan tradisional, semakin hari semakin tergeser dengan adanya permainan modern, seperti video game dan virtual game lainnya. Kehadiran teknologi pada permainan, di satu pihak mungkin dapat menstimulasi perkembangan kognitif anak, namun di sisi lain, permainan ini dapat mengkerdilkan potensi anak untuk berkembang pada aspek lain, dan mungkin tidak disadari hal tersebut justru menggiring anak untuk mengasingkan diri dari 7 lingkungannya, bahkan cenderung bertindak kekerasan. E. Jenis-jenis Permainan Tradisional Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia, hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut Galah asin atau galasin yang juga sibeut gobak sodor adalah sejenis permainan daerah asli dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Congklak adalah suatu jenis permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan. Di malaysia permainan ini juga lebih dikenal dengan nama congklak dan istilah ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan melayu. Di jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama dakon. Selain itu di lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata. Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut mancala. Permainan ini bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak yang bermain maka akan menjadi semakin seru. Cara bermain cukup mudah, dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi. Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di jakarta ada yang menyebutnya inglo, di daerah lain menyebutnya bon dan ada juga yang menamai tempat itu hong. Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkeseimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki paksi dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah. Kelereng atau dalam bahasa jawa disebut nèkeran adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci cm dari ujung ke ujung. Kelereng dapat dimainkan sebagai permainan anak, dan kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik. Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun. F. Dampak Positif Dan Negatif Permainan Tradisional Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam hal bermain. Perubahan dalam bermain ini lebih mengacu pada game modern seperti yang digemari anak-anak zaman sekarang. Seiring perubahan tersebut ada dua dampak pada game modern, yaitu a Dalam game modern, menang atau kalah tidak menimbulkan perselisihan. Akan tetapi, dalam permainan tradisional yang lawan mainnya nyata dapat menimbulkan perselisihan, karena rasa ini lawan yang kalah pada lawan yang menang. b Game modern mampu membuat anak berpikir kreatif karena game yang ada sangat beragam. c Game modern dapat membuat pemainnya meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas dalam menyelesaikan permainan. a Seorang anak yang sudah ketergantungan pada game modern, akan menimbulkan kurangnya rasa peduli pada sekitar. c Berkurangnya sikap bekerja sama dan rasa saling berbagi. d Menimbulkkan kerusakan pada mata karena terpaku berjam-jam pada layar. Dari pernyataan diatas, ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah tersebut agar permainan tradisional tidak hilang dan atau tidak tergusur oleh game modern yaitu, pelestarian permainan tradisional dalam dunia pendidikan, melalui pelajaran sekolah, misalnya pendidikan olah raga. Guru dapat memadukan permainan tradisional dengan materi lainnya. Juga penerapan permainan tradisional dengan cara mengadakan perlombaan baik di dunia pendidikan maupun dunia teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam hal bermain. Perubahan dalam bermain ini lebih mengacu pada game modern seperti yang digemari anak-anak zaman sekarang. BAB III PENUTUP Permainan Tradisional Pecah Piring tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan semata. Namun permainan tradisional Pecah Piring dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur. Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA
- Plating atau penataan makanan menjadi salah satu penilaian dalam setiap tantangan MasterChef Indonesia. Juri yang paling sering memerhatikan keadaan piring saji para peserta adalah Chef Juna alat menata makanan menjadi salah satu kunci plating terlihat rapi dan menarik. Setidaknya, ada delapan alat menata makanan yang umum digunakan dan memiliki fungsi masing-masing, seperti berikut ini. Baca juga Mengapa Chef Juna Dijuluki Polisi Piring oleh Peserta MasterChef? 1. Sendok logam SHUTTERSTOCK/momoproduction Ilustrasi metal spoon atau sendok logam untuk plating makanan. Metal spoon atau sendok logam merupakan alat utama yang dibutuhkan untuk menyajikan makanan. Dilansir dari Fine Dining Lovers, sendok logam biasanya digunakan untuk menaruh makanan utama, pure, dan saus di atas piring saji. Baca juga 15 Jenis Alat Makan di Restoran Fine Dining dan Fungsinya 2. Spatula kecil Spatula merupakan alat dapur yang memiliki permukaan datar. Sebaiknya gunakan spatula berukuran kecil untuk menyajikan makanan. Alat ini dapat dipakai untuk meletakkan makanan kecil, serta mengoles saus di atas piring sehingga terlihat cantik. Baca juga Apa Itu Cast Iron Skillet? Alat Masak Jadi Tantangan Peserta MasterChef3. Botol kecil SHUTTERSTOCK/ANNE STEPHENSON ilustrasi squeeze bottle untuk plating makanan. Botol kecil atau yang dikenal dengan sebutan squeeze bottle berfungsi sebagai wadah saus kental dan pure. Jika ingin menyajikan saus dengan bentuk bervariasi, kamu bisa menggunakan squeeze bottle ini. Squeeze bottle dapat dipakai untuk membuat titik, garis lurus, hingga garis bergelombang dengan bahan cair di dalamnya. 4. Cetakan cincin SHUTTERSTOCK/IsabellaO ilustrasi ring mold atau cetakan cincin. Ring mold atau cetakan cincin dapat digunakan untuk membentuk makanan menjadi bulat, seperti cincin pada umumnya. Alat plating ini juga bisa digunakan untuk membuat lapisan makanan. Caranya, ring mold kosong diletakkan di atas piring, lalu diisi dengan makanan satu per satu. Setelah itu, cetakan cincin dapat diangkat dari piring dan menyisakan bentuk makanan yang terbentuk rapi. Baca juga Rekomendasi Alat Masak untuk Anak yang Suka Masak 5. Pinset SHUTTERSTOCK/Commercial RAF ilustrasi tweezers atau pinset makanan untuk plating. Alat plating makanan yang selanjutnya adalah pinset. Pinset digunakan untuk menyajikan makanan berukuran kecil. Kamu dapat menaruh makanan kecil ke atas piring, atau mengambil makanan yang terjatuh di sekitar piring, lalu menyusunnya kembali dengan pinset.
Siapa yang suka bermain gadget? Seperti Tab, Ipad, PC, Iphone, dan lain-lain. Siapa nih yang suka bermain game pada alat-alat berteknologi super canggih itu? Kayak Game Pou, Minecraft, GTA, Moy, dan lain-lain. Teman-teman, pada kali ini, aku akan menceritakan tentang permainan tradisional yang lebih seru dari permainan-permainan pada gadget itu. Namanya kerap dikatakan, Pecah Piring. Permainan tradisional Pecah Piring, juga dikenal dengan nama Boy-Boyan atau Gebokan di daerah lain. Permainan ini hampir mirip dengan permainan kasti, lho… Pastinya seru banget! Cara bermainnya pun tidak susah. Berikut cara-caranya. APA YANG HARUS DIPERSIAPKAN…? Buatlah dua kelompok atau tim dengan jumlah pemain dalam setiap tim minimal 2 orang Siapkan bola, jika tidak ada kalian bisa membuatnya dari kertas koran, buku bekas, dll diremas dan dibentuk menjadi bola kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan diikat dengan karet agar kuat. Siapkan pecahan genteng untuk disusun ke atas seperti menara, minimal 10 pecahan. Oia tidak harus genteng kalian juga bisa menggunakan bekas keramik atau benda lain yang menyerupai, bahkan banyak anak-anak Indonesia lainnya ada yang menggunakan kaleng bekas susu. Pokonya apapun itu, harus aman untuk digunakan bermain. jangan gunakan bekas pecahan kaca. BAGAIMANA CARA BERMAINNYA…? Tentukan Tim yang pertama memulai permainan dengan melakukan hompimpa, atau dengan menebak sisi uang koin yang dilempar ke atas. Tim yang mendapat giliran pertama, bertugas merobohkan sususan genteng yang dibentuk seperti menara dengan menggunakan bola dari jarak tertentu. Bagaimana caranya ?, yup lempar susunan genteng itu dengan bola. Selanjutnya, jika Tim yang pertama berhasil merobohkannya, maka Tim pertama harus menyusun kembali genteng-genteng yang berserakan itu, nah tugas Tim kedua, mereka mengambil bola yang digunakan untuk melempar genteng tadi, kemudian melemparkan kepada anggota Tim pertama yang sedang menyusun ganteng. Jika Tim kedua berhasil melempar bola kepada anggota Tim pertama sebelum menyusun genteng, maka pemenangnya adalah Tim kedua, jika tidak maka sebaliknya. Jika pada proses nomor 3 tidak terjadi, misalkan anggota dari Tim pertama tidak ada yang bisa menjatuhkan susunan gentang dengan melemparnya menggunakan bola, maka langsung berganti posisi, Tim kedua yang melempar bola untuk menjatuhkan susunan genteng. Terus ulang-ulang kegiatan ini, sampai kalian merasa cuku untuk bermain, ingat! jangan lupa belajar ya… 🙂 Nah, mudah, kan? Dijamin permainan ini seru banget! ingat ya, jika ingin memainkan permainan ini harus ditempat yang luas, misalnya saja lapangan. Saat jam pelajaran olahraga, biasanya kelasku akan melakukan pemanasan dengan bermain Pecah Piring. Di waktu bebas pun, kami kerap memilih permainan Pecah Piring sebagai hiburan untuk kami semua. Permainan Pecah Piring juga mengajari kita salah satu nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga, lho…. yaitu, kita harus bekerja sama dalam permainan ini. Oh iya, aku lupa satu, catatan, jika kalian jadi kelompok yang kalah, kalian tidak boleh melempar sambil mengejar ke arah sasaran, lho…. kalian harus saling mengoper dan tidak ada kejar-kejaran dalam permainan ini. Itulah sebabnya, harus ada kerjasama tim. Diperlukan juga kelincahan dari anggota Tim. Jadi, bagaimana teman-teman? Kalian masih ingin tidur-tiduran sambil memandang gadget, atau bermain Pecah Piring bersama teman-teman kalian? Yuk, kita gerak badan dulu! 🙂 —— Sumber Gambar
Cerdas pilih piring yang aman! – Piring memang memiliki berbagai macam jenis. Ada yang terbuat dari keramik, melamin, aluminium, kayu, kaca, plastik, dsb. Mudah sekali menemui berbagai macam jenis piring tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kamu berpikir, dari beberapa jenis yang telah disebutkan, ternyata tidak semuanya aman untuk dipakai terutama untuk makanan panas. Jika salah dalam pemakaian jenis piring, dalam jangka panjang akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Seperti, demam, asma, bronkitis, kanker, muntah, bahkan sampai merusak kinerja reproduksi. Penyakit-penyakit tersebut memang tidak langsung menjangkit dalam waktu singkat. Yuk, kenali beberapa macam jenis piring dalam kehidupan sehari-hari Piring melamin Piring ini banyak digemari karena memiliki bentuk yang beragam dan gambar-gambar yang lucu. Tetapi, jenis piring ini tidak layak pakai untuk jenis makanan panas. Kandungan formaldehida di dalamnya sangat berbahaya, jika diserap oleh tubuh. Ada sebuah studi dari Kaohsiung Medical University di Taiwan yang meneliti mengenai penggunaan jenis piring melamin pada 12 responden yang berusia 20 tahunan. Subjek diminta untuk menyantap makanan panas di piring melamin dibandingkan piring keramik. Hasilnya, setelah tiga minggu, responden yang memakan makanan dari jenis piring melamin lebih banyak menghasilkan 8,35 mikrogram urin. Piring plastik Piring plastik banyak dipakai, terutama untuk anak-anak yang baru mulai belajar makan. Piring ini tidak mudah pecah, memiliki warna dan gambar yang menarik. Faktanya, tidak semua piring plastik aman dipakai. Piring ini mengandung BPA yang dapat membahayakan kesehatan. Pilihlah piring plastik yang tidak mengandung BPA, kode keamanan biasanya terletak di bagian bawah piring. Piring aluminium Meskipun tidak mudah pecah dan awet. Nyatanya, piring aluminium tidak aman dipakai untuk jenis makanan panas. Partikel ion di dalamnya berbahaya bagi otak. Bahkan, jika terserap ke dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit alzheimer. Piring keramik Salah satu jenis piring yang aman dipakai. Memiliki cukup banyak varian dan cantik-cantik. Harganya pun juga beragam, sesuaikan dengan budget-mu. Jenis piring ini aman dimasukkan ke dalam microwave. Piring kayu Piring kayu sangat jarang dipakai karena lumayan langka dan harganya tidak semurah jenis piring lainnya. tetapi, justru ini jenis piring yang sangat aman dipakai. Tidak bermasalah dengan jika terkena suhu panas. Jenis piring ini aman dimasukkan ke dalam microwave. Piring styrofoam Praktis dan simpel, dua kata yang cocok menggambarkan piring jenis ini. Justru piring styrofoam memiliki ancaman bahaya yang sangat besar. Kandungan senyawa benzena dapat mengganggu kelenjar endoktrin yang berperan pada proses reproduksi manusia, serta sifat mikroplastiknya juga sulit terurai. Ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung lemak, asam, dan alkohol serta panas, senyawa tersebut akan larut dalam minuman/makanan. Piring kaca Piring kaca dipilih karena bening dan mudah dibersihkan. Kadang, piring jenis ini dilengkapi dengan ukiran yang membuatnya semakin menarik. Piring tembikar Jenis piring ini mampu memberikan kesan tradisional yang hadir di ruang makan. Masakan khas nusantara yang tersaji dengan memakai piring tembikar semakin mempercantik tampilan. Nah, itu beberapa jenis piring yang harus kamu ketahui. Mulai sekarang, pilihlah peralatan makan terutama piring yag aman dipakai untuk sehari-hari. Terlebih lagi apabila makanan yang dihidangkan merupakan jenis makanan panas. Referensi Kompas , Liputan6 , IDNTimes , Unsplash
apa saja alat dan bahan dalam permainan pecah piring